Langsung ke konten utama

Akhirnya Aku Berdiri di Puncak Sikunir Dieng Wonosobo

Hmm, siapa yang tak ingin bisa berdiri diketinggian sembari melihat gunung dan bukit bukit yang berjejer rapi didepan mata ? Aku rasa semua orang menginginkannya, melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan berupa alam semesta dan kamu, ayeee


Liburan dimasa pandemi ini sangat membuat deg degan, apalagi saat natal dan tahun baru peraturan dari pemerintah sering berubah. Namun akhirnya liburan yang udah kami rencanakan 2 bulan lalu berjalan juga, meski dengan drama perubahan jadwal pesawat yang dari siang ke pagi berganti berkali kali, harap maklum saja ya.


Puncak sikunir Dieng


Motoran Dari Jogjakarta Menuju Dieng

Selasa tanggal 4 januari 2022 jam 11 siang kami start dari Jogja menuju Dieng Wonosobo dengan menggunakan motor yang kami sewa. Perjalanan kami ditemani oleh guide yakni Mbah Google. Meski beberapa kali salah jalur, maklum Aku kurang pandai membaca maps, akhirnya kami sampai juga di Dieng setelah menempuh perjalan sekitar 4.5 jam.


Hal yang pertama kami lakukan adalah mencari penginapan bernama Cahaya Sikunir, karena menurut yang kami baca di pencarian google, Homestay Cahaya sangat direkomendasikan, karena selain viewnya sangat bagus, jarak dari homestay menuju puncak Sikunir juga dekat.


Homestay Cahaya Sikunir Dieng


Harga standar dari Homestay Cahaya Sikunir adalah 300rb untuk yang standar, dan 450rb untuk yang family room. Namun karena kami datangnya lebih awal dari tamu lain, dan weekday kami mendapatkan harga 250rb dengan fasilitas hanya gula, teh, kopi dan air panas. Untuk perlengkapan mandi tidak ada sama sekali.


Sore ini cuaca sangat dingin sekali, karena kabut juga turun. Hal ini membuat kami malas keluar untuk mencari makan, untungnya Homestay Cahaya menyediakan makanan catering, sehingga kami memesannya saja melalui whatsapp. Harganya sangat terjangkau kok dan rasanya juga enak.


Catering Dari Homestay Cahaya Sikunir


Setelah makan, Aku memilih masuk kamar dan tidur, karena udaranya bener bener dingin, hingga mandi pun Aku tak berani, walau ada air panas di kamar mandi.


Jam 4 Subuh Naik Ke Puncak Sikunir Untuk Melihat Sunrise

Sesuai dengan arahan dari pengelola Homestay bahwa waktu naik kepuncak Sikunir adalah jam 4 subuh, maka kamipun turun dari homestay dan menuju pos pertama di Sikunir, disini merupakan titik kumpul para pencari sunrise, parkir kendaraan, dan juga jajanan. 


Karena cuaca masih teramat dingin, akhirnya disini kami membeli kupluk dan juga sarung tangan. Temanku Zack membeli segelas kopi panas untuk memulai hari dan tentunya untuk menghangatkan tubuhnya. 


Perisapan muncak Sikunir


Jalur pendakian ke puncak Sikunir ternyata tak begitu sulit, kita tinggal menaiki anak tangga dan hanya butuh waktu 20 menit saja sudah bisa sampai di puncak. Sesekali kami juga berhenti istirahat untuk mengatur pernafasan, maklum saja, semakin keatas, jarak anak tangga semakin tinggi sehingga kaki memang sedikit pegal dan nafas jadi ngos ngosan.


Namun itu tak menjadi masalah kok, jangankan kami yang dewasa, orang yang lebih tua bahkan anak kecil saja bisa sampai kepuncak, dan hari itu pengunjung cukup ramai untuk menyaksikan sunrise yang katanya menjadi sunrise terbaik di Asia. 


Impian berdiri di puncak sikunir


Jam 5.20 langit gelap perlahan terang memunculkan sinar berwarna orange. Aku mulai takjub melihat Gunung Sindoro yang berdiri kokoh didepan mataku. Kuamati dengan seksama, matahari yang mulai muncul dan naik kepermukaan persis disamping gunung. Aaaah aku jadi ingat masa sekolah dulu, kita sering kali menggambar gunung dan ada matahari yang bersinar, kemudian dibawah ada sawah sawah hijau yang membentang,   dan hari ini gambar tersebut aku lihat dengan nyata. Ya Allah, Aku takjub. Lebaykah Aku menurut kalian ? terserah, yang jelas Aku bersyukur bisa berdiri disini, melihat langsung keindahan Alam yang sebelumnya hanya bisa Aku hayal hayalkan saja.


Sunrise sikunir


Sunrise Sikunir


Matahari mulai naik, perlahan awan awan datang mengitari gunung dan menutupi persawahan, oooh pantas saja Dieng disebut negeri diatas awan, karena memang awan berada lebih rendah dari tempat kami berdiri, namun moment ini tak berlangsung lama, tiba tiba awannya pergi, dan gunung kembali cerah, seiring panas yang mulai terasa disekitar puncak Sikunir.


Banyak Kuliner di Kawasan Sikunir

Jangan takut kelaparan saat berada di Sikunir, karena setelah kita turun dari puncak, maka berbagai jajanan sudah menunggu untuk dipilih dan di beli. Dan pagi ini kami menikmati Kopi Dieng seharga 10rb, nasi goreng telur dadar 17rb  dan juga gorengan tempe yang menjadi ciri khas disana, oh iya ada juga aneka kentang, baik digoreng maupun dimasak, dengan harga 5rb.


Deretan Cafe yang ada di sikunir


Setelah puas kami menikmati sarapan, kami kembali ke Homestay dan berkemas kemas untuk segera kembali ke Jogja, karena jujur Aku gak tahan udara disini yang begitu dingin, Jam 10 pagi saat kami ingin check out lagi lagi kabut turun dengan derasnya,membuat Aku menggigil dan rahang serta telingaku jadi sakit. 


Dan perjalanan pulang ke Jogja ini diiringi kabut tebal kemudian hujan trus panas. 









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mendapatkan Foto Copi Sertifikat Rumah yang Masih Milik Bank

Melihat kondisi rumah kecil saya yang atapnya bocor dimana mana, membuat hati saya selalu gundah ketika hujan turun dengan derasnya, maklum saja dari 8 tahun yang lalu memang saya belum pernah merenovasi atap rumah yang memang sudah lapuk alias asbesnya retak2.  Sudah berusaha menyisihkan uang gaji, namun tetap saja tidak cukup untuk merombak kembali atap rumah saya,apalagi dinding2 nya juga sudah mulai rusak. Bahan material dan upah dari tukang sudah membuat saya terkaget kaget.

Mempercayakan Planet Ban Sebagai Bengkel Terpercaya Untuk Sepeda Motor

Jaman sekarang sepeda motor bukan saja jadi teman baik bagi kaum lelaki, tapi bagi kaum wanita sepeda motor juga bisa jadi teman andalan untuk kegiatan sehari hari, seperti berbelanja, mengantar anak sekolah, jalan jalan, atau teman pergi bekerja, tak perduli saat cuaca panas maupun hujan. Contoh nyatanya Aku sendiri, yang sejak sekolah di SMA sudah membawa sepeda motor sendiri, ini dikarenakan jarak sekolah dan rumah lumayan jauh, sehingga pilihan membawa motor kesekolah lebih menghemat waktu.  Jika jaman sekolah dulu, Aku taunya hanya pakai motor saja, karena urusan isi minyak, service dan ganti sparepart masih orangtuaku,  tidak dengan sekarang saat Aku sudah bisa membeli motor sendiri, sehingga Aku merasa punya tanggung jawab untuk merawatnya juga. Sedikit demi sedikit Aku mencari tau bagaimana cara merawat motor agar tetap awet dan tentunya enak dipakai sehari hari. Mencari Bengkel Yang Cocok Untuk Sepeda Motor Itu Tidak Mudah Bengkel sepeda motor itu memang banyak, malah sangat b

Review Pemakaian Implora Luminous Brightening Serum dan Ceramide 8+ Skin Barrier Moisturizing Gel

Ketika usia semakin bertambah, rasanya kulit wajahku semakin hari semakin terlihat bintik2 hitam, meski sedikit, tapi jujur ngerasa terganggu juga, belum lagi kulit juga terlihat kusam, duuuh jadi mulai insecure kalo lagi kumpul2 sama teman2 yang wajahnya mulus ,bersih pula. Mencari skin care yang bisa nyatu dengan kulit Aku yang terbilang cukup sensitif ini juga gak gampang, perlu waktu untuk membaca review sebanyak mungkin sebelum Aku memutuskan untuk membelinya dan memakainya juga. Harapanku pastilah setelah memakai produk ini cocok di kulit Aku, dan Aku mendapatkan kulit wajah sehat, bersih , kalo perlu glowing deh, hehehe. Pilihan Jatuh Pada Implora Luminous Brightening Serum dan Ceramide 8+ Skin Barrier Moisturizing Gel  Teman teman yang udah biasa dengan dunia skincare pasti udah faham dengan manfaat serum dan moisturizing bagi kulit wajah, namun tak ada salahnya juga Aku ingin menjelaskan beberapa Alasan kenapa Aku memilih Luminous Brightening Serum dari Implora beserta Ceramid