Mencari penginapan di Wamena saat ada acara Festival Lembah Baliem tidaklah mudah, karena dipastikan hotel sudah penuh di book oleh para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, apalagi memang jumlah penginapan di Wamena tidak banyak.
Bersyukur 1 hari sebelum keberangkatan ke Wamena Aku dibantu oleh teman backpacker lainnya untuk menemukan penginapan, yakni Pintu Biru Hostel.
Pintu Biru Hostel Cocok Untuk Backpacker
Setelah di PHP oleh salah satu agency yang akan berangkat bareng ke Wamena untuk nonton Festival Lembah Baliem, pikiranku kacau banget, akhirnya Aku minta tolong sama teman teman di group komunitas backpacker untuk merekomendasikan penginapan untukku. Alhamdulillah dapat Pintu Biru Hostel, dan ini kamarnya sistem bunkbed artinya share dengan tamu lainnya.
Karna Aku lanjut pergi walau sendirian, Aku rasa Pintu Biru Hostel ini memang cocok untukku, karena harganyapun tidak mahal Rp 320.000/ malam termasuk sarapan pagi, karena Aku 5 hari 4 malam di Wamena akhirnya Aku memesan langsung untuk 4 malam. Pikirku jika memang tak bagus hostelnya paling Aku cari lain, yang penting saat sampai di Wamena Aku punya tempat tinggal dulu walau 1 malam.
Ngerasa Berada di Rumah Keluarga Saat Nginap Di Pintu Biru Hostel
Dari bandara Wamena menuju hostel jaraknya paling 7 menit, dan Aku memesan taksi bandara dengan harga 100 ribu, dan diantar sampai depan pintu hostel dan ditungguin sama supirnya, karena sang supir mau memastikan Aku beneran sampai ditujuan. Setelah Aku disambut oleh kak Arys ( Staff Hostel ) baru abang taksinya pergi.
![]() |
Kak Arys baju merah, dan kak Niki Owner Pintu Biru Topi Hijau |
Kak Arys merupakan karyawan di Pintu Biru Hostel, dia berasal dari Sumba NTT, rambutnya keriting sebahu dan dibiarkan terurai, tapi jangan takut duluan, sambutan ramahnya padaku membuat Aku langsung bisa akrab dengannya, semacam Aku disambut oleh keluarga. Koper dan tasku dibawain dia sampai keatas untuk menemui sang Owner kak Sonya. Setelah aku dipersilahkan duduk kak Arys pamitan untuk membersihkan kamar, dan Aku duduk bersama kak Sonya sambil ngobrol2 lah. Ternyata kak Sonya juga pernah tinggal di Batam, wkwkwkwkwk. Jauh2 ke Papua Wamena ternyata ketemu sama teman sekota waktu di Batam.
Sampai disini, Aku ngerasa berada di tempat yang aman, dimana orang orangnya ramah, full informasi mengenai keamanan di Wamena, dan pastinya kalo Aku butuh apapun tinggal bilang mereka, bahkan untuk beli makan diluar Aku boleh minta ditemani kak Arys, atau nitip juga boleh jika Aku malas keluar.
Ada Dapur Untuk Memasak Bahkan Fasilitas Lainnya Yang Bikin Betah
Dapur
Kak Sonya memberi tahu bahwa ada dapur yang bisa tamu gunakan untuk sekedar memasak mie, sayur atau masak air panas untuk buat minuman. Piring, gelas, sendok, garpu pokoknya semua yang ada didapur boleh digunakan asal setelah itu dicuci dan diletakkan ditempat yang udah disediakan saja. Senang bukan main Aku dengan fasilitas ini, karna Aku yang memang bawa Mi Instan ngerasa terbantu sekali untuk memasak.😀, dan ternyata tamu tamu lain juga sudah ada yang nyetok ikan, sayur sayuran di kulas.
Ruang Makan & Santai
Selain dapur, di Pintu Biru Hostel juga ada ruang makan, jadi kita ngumpul2nya disini, ngobrol sambil makan atau sekedar nyantai baca buku yang disediakan. Beneran ngerasa dirumah. Dimana tamu tamu dari berbagai negara ngumpul diruangan ini ngobrol tentang perjalanan masing2 negara yang udah dikunjunginya. Dan buat Aku yang bahasa inggrisnya masih ha he ho, paling menyimak saja, faham artinya walau mau ngomong syulit😀
![]() |
ayam goreng lalapan 30rb |
Mesin Cuci
Ini juga fasilitas yang bikin happy, karena di Pintu Biru ternyata ada mesin cuci yang disediakan, sehingga kita bisa menggunakannya dan menjemurnya ditempat yang udah disediakan. Jika tidak punya sabun dan pewangi, kita tinggal beli di Hostel mereka ada jual kok.
Kamar Mandi Yang Bersih dan Ada Air Hangat
Meski hostel, kamar mandi yang mereka miliki juga bersih, ada kaca untuk berhias ada tisu yang disediakan di toilet, dan pastinya ada air hangat, sehingga over all Aku betah dan suka stay di Pintu Biru. Untuk sabun , shampoo dan sikat gigi kita sendiri yang siapkan ya.
Kamar Di Lengkapi Lemari
Untuk kamar tidak ada Ac, namun ada kipas angin, wamena sudah dingin menurutku, jadi tidak pakai Ac atau kipas angin saja sudah dingin eii, Aku selalu bersembunyi dibalik selimut kalo tidur, dingiiiin 😀 Dan disediakan lemari / loker untuk menyimpan barang barang berharga kita. Untuk kasurnya masih okelah, tidak tebal juga tidak tipis, dan pastinya ada gorden disetiap tempat tidur biar kita merasa aman kalo ada yang lalu lalang dikamar, maklum kan sistemanya bunkbed. Trus disetiap tempat tidur ada tersedia colokan listrik juga, jadi bisa untuk charger Hape / Laptop.
Sarapan Pagi Di Cafe Sembari Menikmati Secangkir Kopi Papua
Nah ini yang bikin senang lagi, sarapan kita berada dilantai bawah, disebuah cafe yang milik Pintu Biru juga, jadi setiap pagi kita dibuatkan kopi dengan berbagai rasa / jenis. Sarapannya walau sederhana namun selama 5 hari disana Aku cocok semua, masakan kak Sonya enak loh, dan kopi buatan kak Niki juga mantap :)
![]() |
Coffee Late dari Wamena |
![]() |
Sarapan pagi |
![]() |
Area Cafe / Resto |
OverAll, yang awalnya Aku mikir kalo gak betah Aku akan pindah hotel lain, yang ada malah nangis saat tau bahwa Aku sudah 5 hari 4 malam nginap di Pintu Biru Hostel dan harus kembali ke Batam. Karena semenyenangkan itu menginap disini. Dapat owner baik banget, fasilitas ada, dan tamu2 dari berbagai negara yang menyenangkan semua.
![]() |
tamu2 dari china dan Amerika |
Terimakasih Pintu Biru Hostel, Saya aman dan nyaman disini😘
𝙋𝙄𝙉𝙏𝙐 𝘽𝙄𝙍𝙐 𝙃𝙊𝙎𝙏𝙀𝙇 & 𝙎𝙇𝙊𝙒 𝘽𝘼𝙍 𝘾𝙊𝙁𝙁𝙀𝙀
88 Yos Sudarso Street (near to Ropan Supermarket Yos Sudarso)
Wamena, Papua Pegunungan Province - INA
.
.
More Info & Reservation
📞 WhatsApp +62 822-6936-9789
🅱️ Booking.com Pintu Biru Hostel
🅰️ Agoda.com Pintu Biru Hostel
ig: @pintubiru.hostel
tiktok: @pintubiru.hostel
Komentar
Posting Komentar
Semoga Tulisan yang di baca bermanfaat bagi semua Terimakasih :)